Knowledge

Thursday 13 June 2013

Apa sih yang bikin motor itu kencang?

Apa sih yang bikin motor itu kencang? Pertanyaan seperti itu sangat sering saya terima dari para pengunjung blog yang saya buat ini, baik dalam bentuk sms, bbm, ato via e-mail. Pada topik kali ini saya akan menjelaskan apa yang kalian tanyakan agar kalian bisa lebih paham sebenarnya apa yang bikin motor itu jadi kencang.

Contoh pertanyaan yang pernah saya dapatkan: (K= konsumen , S = Saya)
K : "Gan, kalo mau bikin motor kencang itu yang pertama diganti apa gan?"
S : "Sebenarnya untuk membuat motor kencang juga ada konteks nya, kencang untuk penggunaan harian atau race?"

Sebenarnya korek harian ato full konsep nya sama, yakni melakukan rubahan pada mesin agar mesin mampu mengeluarkan tenaga yang optimal tapi menggunakan spec korekan yang berbeda. Misalnya pada spesifikasi korek harian, untuk hal pertama yang harus diganti mungkin sangat sulit untuk ditentukan karena mesin merupakan komponen yang saling berkoordinasi satu sama lain nya, sehingga apabila salah satu part diganti akan mempengaruhi kerja komponen lain nya. Misalnya dalam penggantian karbu dengan venturi yang lebih besar, dengan keadaan kondisi mesin motor standard hasilnya akan menyebabkan mesin "Ngorok" pada saat gas dibuka. Untuk mengakali hal ini anda dapat melakukan porting polish untuk memperbaiki alur udara yang masuk ke dalam ruang bakar ataupun mengganti spuyer yang lebih kecil dari bawaan karbu tersebut. So, jangan beranggapan kalo ganti part "ini n itu" duluan akan membuat motor anda lebih kencang. karna mesin itu sifat nya berhubungan satu dengan yang lain nya dan tidak pernah kerja sendiri-sendiri.

K : "Gan, ane dah ganti knalpot racing kok tenaga motor ane makin memble y gan? tau solusi nya gak gan?"
S : "Knalpot apa dl gan yang diganti?"

Untuk pemilihan knalpot racing sendiri mungkin sangat kritis dalam modifikasi, memang banyak knalpot racing yang bagus untuk motor standard maupun racing, jadi anda harus pintar dalam memilih agar anda tidak salah pilih untuk motor anda. Pada dasarnya knalpot racing memang dapat meningkatkan tenaga instant  sebanyak 0,4-2,4 dk, namun ada kalanya kita salah pilih knalpot dan menyebabkan tenaga motor malah drop. Leher knalpot sangat mempengaruhi power yang dihasilkan mesin, knalpot racing pabrikan sangat disarankan dalam penggunaan mesin standard ataupun korek harian karna di klaim mampu meningkatkan tenaga instant, namun banyak juga yang memilih knalpot custom dengan alasan biaya yang lebih murah dibandingkan knalpot racing pabrikan. Untuk kompetisi sendiri biasanya digunakan knalpot racing pabrikan agar power yang diberikan lebih presisi dan tentunya bahan yang lebih baik. So, biar gak salah pilih silahkan konsultasi dulu ama mekanik ato tunner nya biar anda gak salah pilih dan bikin tenaga motor "memble".

K: "Mas, kata orang ganti CDI mio lebih bagus ya daripada CDI Rextor ato BRT?"
S: " Gak juga mas tergantung tunner nya juga mau pake apa"

CDI mio atau Fino merupakan Cdi non limiter yang digunakan untuk motor bertype matic, karna karakter cdi non limiter inilah yang menyebabkan tunner banyak memilih cdi ini untuk di plot di motor garapan mereka. Kalau BRT ato cdi pabrikan lain? Cdi lain sebenarnya memiliki limiter namun ditaruh diangka 20.000 RPM yang merupakan batas limiter yang hanya  mampu dicapai oleh motor Ducati MotoGP, kalo motor biasa? ya gak ada yang sampai segitu rpm mesin nya. So, Cdi pabrikan tersebut juga bisa dikategorikan non limiter karena gak ada motor yang sampai rpm 20.000 kecuali Ducati MotoGP. Namun keunggulan yang ditawarkan adalah tunner bisa melakukan maping sesuai dengan apa yang di inginkan.


Saya bukan seorang Profesor di dunia mesin, saya juga masih belajar dalam banyak hal.
Tulisan diatas hanya sekedar info untuk para sobat biar dunia balap di Indonesia bisa lebih baik dan berkembang. dan apabila ada kata-kata yang salah mohon dimaafkan. Untuk agan, aganwati, mas, mbak, dll yang mau sharing2 info silahkan tuliskan di komentar :-)